ANALISIS SIG DAN MODEL
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan secara
dijital untuk menggambarkan dan menganalisa ciri-ciri geografi yang digambarkan
pada permukaan bumi dan kejadian-kejadiannya. Sistem Informasi Geografis menghasilkan aspek data spasial dan data non spasial. Data geografi yang sudah
terkomputerisasi berperan penting menemukan perubahan bagaimana menggunakan dan
mengetahui informasi tentang bumi. Karakteristik utama sistem informasi
geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik dan
overlay yang disebut analisa spasial yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’
atau geografi. Analisa Spasial dilakukan dengan mengoverlay dua peta yang
kemudian menghasilkan peta baru hasil analisis. Proses Analisa Spasial meliputi
kegiatan membuat buffer disekitar titik (point), garis (line)
dan area (polygon), menganalisis peta dengan titik, garis dan area
dengan proses overlay mengunakan metode intersection, union,
identitas, hapus, dan klip.
Pengelolaan data spasial
merupakan hal yang penting dalam pengelolaan data Sistem Informasi Geografis.
Proses pengolahan dilakukan dengan menerapkan kaidah-kaidah relasional terkait
secara simultan. Sistem Informasi Geografis (SIG) tidak hanya berfungsi untuk
memindahkan mentransformasi peta konvensional (analog) ke bentuk digital
(digital map), lebih jauh lagi sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengolah
dan menganalisis data yang mengacu pada lokasi geografis menjadi informasi berharga.
Karakteristik utama Sistem
Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa
statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan
Sistem Informasi Geografis yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial, tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi
‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan
attribut-attribut pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan,
dan sebagainya, yang secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang
tinggal atau lokasi suatu jalan (Keele,1997).
Sistem Informasi Geografis mempunyai keistimewaan analisa yaitu analisa overlay dan analisa proximity
dimana analisa overlay merupakan proses integrasi data dari
lapisan-lapisan yang berbeda sedangkan analisa proximity merupakan
analisa geografis yang berbasis pada jarak antar layer. Analisa Spasial
dilakukan dengan meng-overlay dua peta yang kemudian menghasilkan peta
baru hasil analisis (Tuman,2001).
1.
Analisis
Geografis
Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang:
×
apa yang ada di lokasi
(suatu tempat), kapan, mengapa, dan bagaimana
×
apa yang akan terjadi
di lokasi (suatu tempat) di masa depan atau di lokasi lain
2.
Mengatur
Data Geografis
×
Data layers (shape file
etc.)
×
Jenis feature : titik, garis, poligon
×
Jenis objek: geometrik
atau tematik
Misalnya
jalan
– line layer1
perairan
- line layer2
parcels
(bidang) - polygon layer1
tanah
– polygon layer2
3.
Pemeliharaan
Data Spasial
•
Transformasi format
-
File data spasial harus diubah menjadi struktur data dan format file yang
digunakan secara internal oleh paket perangkat lunak SIG
•
Transformasi geometrik
-
Lapisan data yang berbeda harus terdaftar ke sistem koordinat umum
4.
Pemeliharaan
Data Atribut
•
Pengeditan atribut
-
daftar (list), tambah (add), hapus (delete), definisikan ulang, dll.
•
Query atribut
-
mengambil atribut sesuai dengan kriteria tertentu
5.
Analisis
Terpadu Data Spasial dan Atribut
Kekuatan
GIS terletak pada kemampuannya untuk menganalisis data spasial dan atribut
bersama-sama
5. (1 - i)
Retrieval/Pengambilan kembali
Pencarian
selektif tanpa memodifikasi data asli (untuk output)
5. (1 - ii) Klasifikasi
×
Data atribut
Membuat item atribut baru berdasarkan yang sudah ada
×
Data spasial
Feature
spasial dapat diagregasikan ke entitas yang lebih besar
5. (1 - iii) Pengukuran
×
Jarak antar titik
×
Jarak terdekat
×
Jarak fungsional
×
Panjang garis
×
Perimeter dan area
poligon
×
Centroid suatu daerah
(digunakan untuk mewakili poligon dengan satu titik/single point)
×
Luas profil
×
Volume
×
Bentuk
×
Jarak tersempit dan
terluas melintasi poligon
×
Sinuositas suatu garis
(rasio panjang aktual terhadap panjang garis lurus antara titik A dan titik B)
5. (2) Overlay
(i)
Arithmetic Overlay
× Menambahkan layers,
mengurangi (subtracting), perkalian (multiplication), pembagian (division), dll.
×
Operasi aritmatika pada
dua lapisan data menggunakan model data vektor
(ii) Logic overlay
×
Menemukan area di mana
kondisi tertentu terjadi
×
Boolean logic :
(iii) Weighting
input layers
×
Pengalaman profesional
×
Expert votes
×
Model empiris atau
analitis
(iv) Raster vs. vector overlay
•
Raster
×
Setiap sel dieksekusi,
dan hasil overlay adalah layer baru
•
Vektor
×
Operasi dijalankan
hanya untuk bidang yang sesuai dengan kepentingan
×
Item atribut baru
dibuat
×
Lapisan baru dapat
dibuat yang membawa atribut asli dan baru
×
Operasi ini umumnya
lebih kompleks daripada overlay raster
5. (3) Conflation
Prosedur
rekonsiliasi posisi feature terkait di layer data yang berbeda (misalnya
snapping).
Jenis-jenis
Analisis Spasial
1. Query
basis data
Query basis data digunakan untuk memanggil atau
mendapatkan kembali atribut data tanpa mengganggu atau mengubah data yang sudah
ada. Fungsi dari query basis data ini dapat dilakukan dengan mudah dengan
mengklik feature yang diinginkan.
Namun untuk query yang lebih kompleks dapat dilakukan dengan pernyataan
kondisional (conditional statement). Pernyataan kondisional tersebut melibatkan
operasi logis, yaitu AND, OR, NOT, XOR.
2. Pengukuran
Analisis spasial dapat dilakukan dengan fungsi
pengukuran. Fungsi pengukuran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
×
Jarak
Pengukuran jarak
yang dimaksud adalah menghitung jarak antar dua titik. Pengukuran jarak ini
dapat dilakukan dengan mengklik kedua titik tersebut, atau dapat juga dengan
menggunakan query.
×
Luas
Fungsi luas ini
dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah unsur-unsur spasial.
Wilayah tersebut dapat berupa poligon (vektor) ataupun juga wilayah yang
bertipe raster.
×
Keliling
Fungsi keliling
ini digunakan untuk menghitung keliling (parameter) unsur-unsur spasial.
Unsur-unsur spasial tersebut dapat bertipe poligon (vektor) dan juga raster.
×
Centroid
Fungsi digunakan
untuk menentukan koordinat titik pusat dari unsur-unsur spasial yang bertipe
poligon (raster).
3. Fungsi
kedekatan
Fungsi kedekatan adalah sebuah fungsi untuk
menghitung jarak dari suatu titik, garis ataupun batas poligon. Salah satu
fungsi kedekatan yang paling banyak digunakan adalah dengan buffer. Buffer adalah analisis spasial yang akan menghasilkan unsur-unsur
spasial yang bertipe poligon.
4. Overlay
Overlay
adalah bagian penting dari analisis spasial. Overlay dapat menggabungkan beberapa unsur spasial menjadi unsur
spasial yang baru. Dengan kata lain, overlay
dapat didefinisikan sebagai operasi spasial yang menggabungkan layer geografik yang berbeda untuk
mendapatkan informasi baru. Overlay
dapat dilakukan pada data vektor maupun raster.
5. Pengubahan
unsur-unsur spasial
×
Union,
Merge atau Combine
Pada
pengolahan data SIG, seringkali harus melakukan penggabungan antar unsur-unsur spasial.
Penggabungan tersebut dapat menggunakan analisis spasial, yaitu union, merge atau combine. Penggabungan ini dapat menjadikan beberapa
unsur spasial menjadi satu unsur spasial saja tanpa mengubah beberapa unsur
spasial yang digabungkan tersebut.
Union
→ Operasi Union / operator Boolean “OR”
Union |
Tujuannya
untuk membuat coverage baru dengan melakukan tumpukan (overlay) dua coverage poligon.
Operasi union bisa dilakukan dengan ketentuan semua coverage harus dalam bentuk
poligon.
Keluaran coverage baru berisi :
-
poligon kombinasi
- attribut-attribut kedua coverage asal
Keluaran union |
×
Delete,
Erase atau Cut
Fungsi
analisis spasial ini digunakan untuk menghapus unsur-unsur spasial yang dirasa
tidak perlu ditampilkan. Fungsi ini hanya akan menghapus unsur-unsur spasial
yang terpilih saja.
×
Split
atau Clip
Fungsi
analisis spasial ini bertujuan untuk menghasilkan unsur spasial baru dengan
cara memotongnya dari unsur spasial lainnya.
×
Intersect
Intersect
adalah sebuah fungsi pada analisis spasial untuk menghasilkan unsur spasial
baru dari dua atau lebih unsur spasial. Fungsi ini menghasilkan unsur spasial
baru dari irisan dua atau lebih unsur spasial sebelumnya.
Inteseksi/irisan → Operasi Interseksi atau operator Boolean “AND”
Inteseksi/irisan |
Membuat
coverage baru dengan cara melakukan overlay dua himpunan fitur-fitur coverage .
Keluaran
Coverage, hanya berisi bagian fitur-fitur dalam area yang terisi oleh kedua
masukan dan merupakan irisan dari coverage.
Keluaran inteseksi/irisan |
Model Data SIG (Spatial Database
Models)
Vektor
→ points (titik), lines dan polygons
Raster
→ gridded, classified space
Struktur Data Vektor
1. Titik
(node/point) : 0-dimension
×
koordinat tunggal (x,y)
×
area/luasan nol
Contoh : pohon,
sumur minyak
2. Garis
(arc/line) : 1-dimension
×
dua atau lebih
koordinat x,y yang dihubungkan
Contoh : jalan,
sungai
3. Poligon
(polygon/region) : 2-dimensions
×
Empat atau lebih
koordinat x,y yang dihubungkan
×
Koordinat awal dan
akhir sama
×
Area yang tertutup
Contoh :
daerah/propinsi, danau
Struktur Data Raster
Header
: berisi informasi penting mengenai kode file, jumlah band data yang dikandung,
baris, kolom, tipe data, dan sebagainya.
Data
: blok data layer raster.
Ancillary
: berisi informasi tambahan yang biasanya meliputi data statistik citra yang
bersangkutan.
Layer
raster disimpan dalam format standar BIP (band-interleaved by pixel), BIL
(band-interleaved by line), dan BSQ (band sequential), serta format kompresi
RLE (run-length encoding).
Normal
row-by-row coding
CCCCCBBDCCCCBBDCCCBBBDDCBBAADDDDBAADDBBBAADDDAAAADDDAAAA
Run-length
encoding
5C
2B 1D 4C 2B 1D 3C 3B 2D 1C 2B 2A 4D 1B 2A 2D 3B 2A 3D 4A 3D 4A
Konsep
Layer pada Data SIG
Contoh layers data SIG |
Fenomena
Geografis
7 (tujuh) fenomena geografis |
Daftar Pustaka
Keele ,1997,”An Introduction to GIS using ArcView :
Tutorial”,Issue 1,Spring 1997 based on Arcview release 3, http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/ar
cview/av_prfc.htm
http://www.ssbelajar.net/2012/10/manipulasi-dan-analisis-data.html.
Diakses Sabtu, 14 April 2018.
https://www.researchgate.net/publication/277175313_Pemanfaatan_Analisis_Spasial_untuk_Pengolahan_Data_Spasial_Sistem_Informasi_Geografi.
Diakses Sabtu, 14 April 2018.
Komentar
Posting Komentar